Friday LUv's Ship · Monday Thoughts · Wednesday Story

Story Time: Ketika (Mantan) Pacar Main Kucing Kucingan (4)

AC (Pria) berusia 22 tahun saat ia meraih gelar sarjananya di monash university, jurusan information technology.

Ia pulang ke kampung halamannya di pulau sumatra dan berpikir untuk membuka bisnis. Seluruh keluarganya berbisnis dan ia memang tidak terpikir untuk bekerja pada orang.

sampai P, kekasihnya memintanya untuk ikut berjuang ke negeri singa dan bekerja. P tidak tega membiarkan kekasihnya bekerja sendirian di negeri orang meski negara ini sangat dekat dari kotanya.

Ia memutuskan untuk menemani P, sama2 menimba pengalaman di negeri singa untuk bekerja. Tetapi dalam kurun 1 bulan ia mendapatkan pekerjaan lebih dulu, sedang P masih harus menunggu.

AC mendapati dirinya di tengah tumpukan pekerjaan yang tiada habisnya, dan ia tidak punya banyak waktu untuk menemani P seperti biasanya.

P minta izin untuk pergi dengan C, teman prianya sedari SMU. Karena kenal, AC pun membolehkan saja. 1 Bulan berlalu, 2 Bulan berlalu. Dalam setiap percakapan mereka selalu muncul sosok C bagaikan pahlawan kemenangan bagi P.

Kekesalan mulai muncul di hati AC, tapi baginya cinta ialah saling percaya dan ia harus membuang jauh2 perasaan negatif dari dirinya. Hubungan mereka sudah berjalan selama 5 tahun dan ia harus lebih dewasa.

Akhirnya AC mulai mencium adanya ketidakberesan saat mereka jalan ber3 dan AC mengajak P pulang karena waktu sudah semakin larut. P menolak, “Aku masih mau jalan2 dengan C, karena aku juga bosan di rumah. Kamu pulang duluan saja, AC.”

Merasa kehilangan kata-kata dan tidak ingin mencari masalah, AC pun beranjak pulang. Hatinya semakin diliputi keraguan yang tidak dapat ditepis. sebenarnya apa sih yang sedang terjadi, mengapa perasaannya mengatakan ada yang lain?

Akhirnya AC pun melampiaskan kecemburuannya saat P mulai membandingkan dirinya dengan C. P mengakui bahwa ia menyukai C. Setelah bubarnya hubungan AC dengan P, P mulai resmi bisa menjadi pacar C.

AC duduk di MRT dan termenung dan tiba di station yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. ia tidak bisa berkonsentrasi mulai dari pekerjaan hingga jalan pulang.

Terpukul dan sakit hati, tapi AC tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya berjanji untuk menjaga hatinya agar tidak sampai sakit seperti ini lagi jika ia sudah menjalin hubungan berikutnya.

Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, pulang ke kampung halaman selama 2 bulan dan kembali ke negeri singa untuk mencari pekerjaan baru. Mendapatkan pekerjaan baru membuatnya lebih fokus untuk melupakan peristiwa menyedihkan itu.

Beberapa bulan kemudian, P datang mengunjungi AC. sendiri, tanpa ditemani C. Ia berbagi mengenai banyak hal pada AC dan meminta maaf karena telah memperlakukan AC dengan cukup jahat, entah apa penyebabnya tiba-tiba saja P menangis sambil meminta maaf.

Tapi AC sudah lebih keras, ia tidak mau suasana melankolis ini menjadikannya C kedua. Ia memutuskan untuk membatasi semuanya dengan P menjadi teman baik saja.

Dan aku tahu betapa AC trauma dengan kejadian yang baru 6 bulan lalu terjadi. Tp aku membaginya sebuah pelajaran berharga yang kudapat dari E, mengenai jangan sampai ia kehilangan hal-hal baik yang akan datang dari pasangan selanjutnya karena trauma dan sikap bertahan yang muncul akibat kegagalan dari hubungan sebelumnya.

Its not going to be fair for the next girl !

One thought on “Story Time: Ketika (Mantan) Pacar Main Kucing Kucingan (4)

Leave a comment